Pembagian Isim Ilmu Nahwu Dalam Segi Wujudnya
Pembagian isim Dari Segi Wujudnya – Salah satu bentuk kalimat ada yang disebut dengan kalimat isim. Secara sederhana yang dimaksud dengan kalimat isim adalah kata benda sebagaimana arti dari kata “isim” itu sendiri. Materi tentang pembahasan isim ini telah dibahas pada tulisan sebelumnya, Untuk mengetahui pembahsan lebih lanjut mengenai pengertian kalimat isim,
Materi pembagian kalam dalam bahasa arab yang pertama adalam Isim. Arti isim secara bahasa adalah nama sedangkan yang dimaksud adalah kata benda. Jadi, untuk mempermudah pemahaman tentang apa itu yang disebut isim, maka sederhananya isim itu adalah kata benda. Pengertian isim adalah :
كلمة دلت على معنى في نفسها ولم تقترن بزمن وضعا
Artinya : sebuah kata yang menunjukan terhadap arti tersendiri yang tidak disertai dengan waktu kejadiannya (keterangan waktu). Misalnya nama orang, nama makanan, nama hewan dan lain-lain.
Keterangan waktu (زمان) dalam bahasa arab ada tiga kategori, yaitu :
Zaman Hal (حال), yaitu keterangan waktu yang sedang terjadi. Dalam bahasa iggris disebut dengan istilah Continuous Tense.
Zaman Istiqbal (إستقبال), yaitu keterangan waktu yang akan terjadi. Dalam bahasa inggris disebut dengan istilah Future Tense.
Kita ambil contoh isim nama hewan ikan lele “القرموط” (karena saya lagi seneng-senengnya mancing. Kata lele termasuk isim karena ia tidak bisa disertai dengan keterangan waktu, tidak ada istilah sedang lele atau telah lele atau juga akan lele. Berbeda dengan kata “mancing” dimana kata mancing ini termasuk Fi’il (kata kerja) yang pembahasannya akan saya sambung pada tulisan materi belajar bahasa arab tentang pembagian kalam selanjutnya.
Berdasarkan wujudnya, berikut ini adalah pembagian isim dari segi wujudnya yaitu :
Isim Dzohir
Pengertian isim dzohir adalah :
مَا دَلَّ عَلَى مُسَمَّاهُ يِلَا قَيِّدٍ
Kalimat yang tidak mengandung kata ganti (mutakallim, mukhotob dan gaib)
Untuk contohnya banyak sekali, misalnya nama orang, nama tempat dan lain sebagainya.
- Isim Dhomir
Sedangkan pengertian isim dhamir adalah :
مَا دَلَّ عَلَى مُتَكَلِّمٍ اَوْ مُخَطَبٍ اَوْ غَائِبٍ
Kalimat yang menunjukan makna mutakallim (orang pertama) mukhotob (orang kedua) dan gaib (orang ketiga).
Jumlah kalimat isim dzahir sendiri ada 14, berikut ini adalah rinciannya beserta maknanya :
هُوَ = Dia (Laki-laki satu orang)
هُمَا = Mereka berdua (Laki-laki berdua)
هُمْ = Mereka ( laki-laki tiga orang atau lebih)
هِيَ = Dia (perempuan satu orang)
هُمَا = Mereka berdua (Perempuan dua orang )
هُنَّ = Mereka Perempuan (perempuan tiga orang atau lebih)
أَنْتَ = Kamu (laki-laki satu orang)
أَنْتُمَا =Kamu berdua (laki-laki dua orang)
أَنْتُمْ = Kalian (laki-laki bertiga atau lebih)
أَنْتِ = Kamu (Perempuan satu orang )
أَنْتُمَا = Kamu berdua (perempuan dua orang)
أَنتُنَّ = Kalian (Perempuan tiga orang atau lebih)
أَنَا = Saya (sendiri)
نَحْنُ = Kita (Berdua atau lebih)
Mari kita buat contohnya :
هُوَ قَائِمٌ = Dia berdiri
Misalnya anda sedang membicarakan seseorang yang sedang berdiri, Ini adalah contoh kalimat isim dhamir yang menunjukan makna gaib (orang ketiga) yaitu lafadz هُوَ
أَنْتَ جَمِيْلٌ = Kamu tampan
Misalnya kamu sedang berbicara kepada seseorang yang tampan, lalu kamu bilang kamu tampan. Yang menjadi contoh isim dhamirnya adalah lafadz أَنْتَ
نَحْنُ فِى المَدْرَسَةِ = Kita berada di sekolah
Misalnya kamu sedang berbica pada teman-temanmu di sekolah lalu mengatakan نَحْنُ فِى المَدْرَسَةِ
Itulah pembagian isim dari segi wujudnya, yaitu isim Zhahir dan isim dhamir.