-->

Header Ads

Arti, Tafsir, Tabir Mimpi Menurut Pandangan Islam

mimpi


Mimpi Baik Adalah Dari Allah Subhanahu Wa Ta`la
Diriwayatkan dari Abu Sa’id radhiyallahu anhu bahwa dia pernah mendengar Nabi sholallahu alaihi wassalam bersabda: “Apabila kamu mengalami mimpi yang kau senangi, sebenarnya itu dari Allah, maka beratsbihlah kepada Allah dan ceritakanlah. Apabila kamu mengalami mimpi buruk yang tidak kamu senangi, sebenarnya itu dari setan, maka mohonlah perlindungan dari Allah dari kejelekan mimpi tersebut dan jangan kamu menceritakannya kepada orang lain, karena mimpi tersebut tidak membuatmu celaka”. [ HR Bukhari, No 6985 ]


Berita Gembira
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah sholallahu alaihi wassalam bersabda, “Sebagian tanda keNabian yang masih tersisa adalah Al Mubasysyirat”. Para sahabat bertanya, “Apa Al Mubasysyirat itu?” Rasulullah sholallahu alaihi wassalam menjawab, “Mimpi yang benar”.[ HR Bukhari No 6990 ]


Melihat Nabi Dalam Mimpi
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi sholallahu alaihi wassalam bersabda, “Siapa yang melihat saya dalam mimpi, maka dia akan melihat saya dalam keadaan jaga (sadar/tidak tidur), dan setan tidak bisa menyerupai saya”. [ HR Bukhari No 2179 ]
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu bahwa dia pernah mendengar Nabi sholallahu alaihi wassalam bersabda: “Siapa yang meilhat saya dalam mimpi, dia benar-benar melihat saya secara nyata, karena setan tidak bisa menyerupai saya”. [ HRBukhari No 2180 ]

Baca Juga : Pengertian, Hukum Dan Dalil Tawasul

Mimpi Pada Siang Hari
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata: Ketika Ummu Haram binti Milhan radhiyallahu anhu menjadi istri Ubadah bin Ash-Shamit, Rasulullah sholallahu alaihi wassalam sering mengunjunginya. Pada suatu hari Rasulllah sholallahu alaihi wassalam mengunjunginya kemudian dia menghidangkan makanan kepada Rasulullah sholallahu alaihi wassalam, kemudian Rasululahsholallahu alaihi wassalam tidur seejnak lalu bangun sambil tersenyum. Ummu Haram bertanya, “Apa yang membuat anda tersenyum ya Rasulullah?”
Rasulullah sholallahu alaihi wassalam bersabda, “Sebagian dari umatku yang berperang di jalan Allah diperlihatkan kepadaku (dalam mimpiku). Mereka berlayar mengarungi laut Merah bagai raja-raja di atas singgasana”. Ummu Haram berkata, “Ya Rasulullah, doakanlah agar aku termasuk dalam kelompok itu”. Maka Rasulullah sholallahu alaihi wassalam mendoakannya, kemudian beliau tertidur lagi, lalu beliau bangun sambil tersenyum. Ummu haram bertanya lagi, “Apa yang membuat anda tersenyum ya Rasulullah?”
Beliau bersabda, “Sebagian dari umatku yang berperang di jalan Allahdiperlihatkan kepadaku di dalam mimpiku —sebagaimana sabda beliau sebelumnya— “Ummu Haram berkata, “Ya Rasulullah, doakanlah agar aku termasuk dalam kelompok itu”. Rasulullah sholallahu alaihi wassalam bersabda, “Kamu akan termasuk dalam kelompok pertama di antara mereka”. Ketika Muawiyah bin Abu Sufyan menjadi khalifah, Ummu Haram turut berlayar dalam kelompok pasukan muslimin mengarungi laut Merah, kemudian dia terjatuh dari hewan tunggangannya setelah mendarat, lalu meninggal”. [ HR Bukhari  ]
Ummu Haram binti Milhan adalah bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik apabila dihubungkan dengan sepersusuan atau pun dikaitkan dengan nasab, sehingga menjadi halal menyendiri dengan keduanya.

Ikatan Dalam Mimpi
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata: “Apabila kiamat sudah dekat, hampir tidak ada mimpi orang mukmin yang bohong. Mimpi orang mukmin adalah satu dari 46 bagian keNabian, dan apapun yang menjadi bagian keNabian tidaklah bohong”. [ HR Bukhari ]


Mimpi Melihat Seseorang Memindahkan Sesuatu Dari Satu Daerah Ke Tempat Lain
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu bahwa Nabi sholallahu alaihi wassalam pernah bersabda: “Saya bermimpi melihat orang perempuan berkulit hitam dengan rambut terurai keluar dari madihan. Kemudian dia menetap di Mahya’ah, yaitu Al Juhfah. Saya menafsirkannya bahwa wabah penyakit di madihan dipindahkan ke Al Juhfah”. [ HR Bukhari ]


Orang Yang Berdusta Dengan Menceritakan Mimpi Yang Tidak Dialaminya
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhu bahwa Nabi sholallahu alaihi wassalam pernah bersabda: “Siapa yang mengaku bermimpi melihat sesuatu padahal tidak, maka dia akan diperintahkan membuat simpul antara dua biji gandum yang dia tidak akan bisa melaksanakannya. Siapa yang mencuri pendengaran dari pembicaraan sejumlah orang yang mereka tidak suka jika pembicaraan tersebut didengar olehnya, maka pada hari kiamat telinganya akan dituangi cairan logam mendidih. Siapa yang membuat patung/lukisan/ gambar makhluk hidup, dia akan diazab pada hari kiamat, dan dia disuruh memberikan nyawa kepada patung/ lukisan/ gambar yang dia tidak akan bisa memberinya nyawa (maka selama itu pula dia akan tetap disiksa)”. [ HR Bukhari ]
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah sholallahu alaihi wassalam pernah bersabda: “Sebagian dari dusta yang paling jelek adalah orang yang mengatakan melihat sesuatu dalam mimpinya padahal tidak”. [ HR Bukhari ]


Tidak Membenarkan Penafsir Mimpi Yang Pertama
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhu, dia berkata: Seorang laki-laki menemui Nabi sholallahu alaihi wassalam kemudian berkata, “Tadi malam saya bermimpi melihat naungan. Dari naungan itu mentega dan madu berjatuhan, kemudian saya melihat orang-orang membeberkan telapak tangannya. Sebagian memperoleh banyak dan sebagian lagi memperoleh sedikit. Saya melihat seutas tali menggantung dari langit ke bumi. Saya melihat anda memegang tali tersebut hingga berhasil memanjat ke atas. Seseorang turut memegang tali tersebut kemudian dia berhasil memanjat ke atas. Ada orang lain lagi memegang tali tersebut kemudian berhasil memanjat ke atas. Ada orang lain lagi (orang ketiga) memegang tali tersebut kemudian tali itu putus tetapi kemudian bisa disambung”. Abu Bakar berkata, “Ya Rasulullah, perkenankan saya menjelaskan ta’bir/ tafsir mimpi tersebut”. Rasuulllah sholallahu alaihi wassalam bersabda, “Tafsirkanlah”.
Abu Bakar radhiyallahu anhu mengatakan, “Naungan tersebut adalah Islam. Madu dan mentega yang berjatuhan dari naungan tersebut adalah Al Quran yang meneteskan rasa manis. Ada orang yang memahami Al Quran dengan banyak dan ada orang yang memahami Al Quran dengan sedikit. Tali yang menjulur dari langit ke bumi adalah kebenaran yang anda ikuti. Dengan memegangnya Allah mengangkat derajat anda. Kemudian orang lain mengikuti jejak anda dengan berpegang pada kebenaran itu sehingga dia mendapat derajat yang tinggi. Ada lagi orang lain mengikuti jejak anda dengan memegang teguh kebenaran, maka dia mendapat derajat yang tinggi. Setelah itu ada orang lain lagi (orang ketiga) memegang dan mengikuti kebenaran tetapi kemudian terputus lalu dia kembali lagi kepada kebenaran. Ya Rasulullah, saya mohon anda beritahukan apakah saya benar atau salah?” Nabi sholallahu alaihi wassalam bersabda, “Kau benar sebagian dan salah sebagian”. Abu Bakar berkata, “Ya Rasulullah, demi Allah, anda sebaiknya memberitahukan kepada saya mana yang salah”.Rasulullah sholallahu alaihi wassalam bersabda, “Jangan bersumpah”. [ HR Bukhari ]


Theme images by mammuth. Powered by Blogger.